Renungan Harian – TELADAN KRISTUS

Renungan Harian Kristen 14 Januari 2021
Renungan Harian Kristen 14 Januari 2021

Mungkin Anda pernah ikut mengumpulkan pakaian bekas untuk mereka yang terkena musibah? Seringkali pakaian bekas itu tidak layak pakai lagi sehingga akhir-akhir ini dalam kegiatan pengumpulan itu pengumumannya berbunyi: “pakaian bekas layak pakai!” Masakan barang sudah rusak kita sumbangkan?

Namun, itulah sikap kita terhadap Tuhan. Pada waktu kantong persembahan dituang di atas meja untuk dihitung, ternyata isinya banyak uang kotor dan uang kertas yang tidak karuan rupanya. Seharusnya, uang persembahan kita siapkan dua atau tiga hari sebelum hari Minggu, sehingga uang bagus-bagus yang kita berikan. Bukankan Tuhan Yesus memberikan yang terbaik bagi kita?

Memang, kita jarang mendapat kesempatan untuk mengorbankan jiwa seperti Yesus, meskipun begitu pada zaman sekarang ada yang mati syahid karena tidak sudi menyangkal imannya. Bagaimana juga setiap orang beriman terpanggil untuk mengorbankan waktunya, tenaganya, keahliannya, atau hartanya untuk menolong mereka yang membutuhkannya. Dalam hidup kita mencontoh teladan pengorbanan Tuhan Yesus.

Mengikuti teladan Tuhan mengasihi kita akan membuat kita makin yakin bahwa kita berada di jalan kebenaran. Meskipun usaha kita lemah Tuhan akan menyempurnakannya. Namun janganlah kita mempersembahkan barang tidak layak lagi.

BAHAN RENUNGAN

Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawaNya untuk kita.

I Yohanes 3:16

Persembahan bukanlah derma.


ORANG BIJAKSANA

Bacaan hari ini berakhir dengan kesan pendengar, yaitu mereka takjub atas pengajaran Tuhan Yesus, “sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka” (ayat 28, 29). Namun nampaknya kesan takjub itu sia-sia, karena Tuhan menginginkan yang lebih daripada kesan takjub atau bahkan pujian.

Menurut Tuhan, hanya ada dua macam pendengar. Pertama, pendengar yang percaya dan melakukan firmanNya dan kedua, pendengar yang dengan berbagai alasan menolaknya. Tujuan perkataanNya adalah untuk dipercayai dan dilaksanakan, artinya percaya itu bukan sikap pasif, meskipun mungkin disertai dengan banyak omongan atau pengakuan, tetapi sikap aktif yang menaati dengan melaksanakan firmanNya.

Perumpamaan tentang dua macam dasar menantang orang untuk menentukan sikapnya terhadap Yesus. Tuhan bukan tontonan yang membutuhkan pujian atau tepuk tangan. Dia juga bukan hanya seorang pembuat keajaiban untuk dikagumi dan diagung-agungkan. Dia berkata, “Setiap orang yang mendengar perkataanKu ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana …”. Tetapi orang yang mendengar tetapi tidak melakukannya disebutNya bodoh. Firman Tuhan adalah anugerahNya. Hanya dengan menaatinya, maka kasih karuniaNya dapat dialami dan mengalir. Ujian kehidupan akan menentukan apakah kita orang bijaksana atau orang yang bodoh. Biar hujan deras dan banjir melanda, kita tidak takut karena landasan kita sebuah Batu Karang Yang Teguh, Yesus Kristus.

BAHAN RENUNGAN

Setiap orang yang mendengar perkataanKu ini dan melakukannya,ia sama dengan orang yang bijaksana ….

Matius 7:24

Hanya ada dua macam pendengar: yang satu mengikuti Yesus dan yang lain meninggalkanNya.