Saat Teduh – TETAP SAJA KITA YANG MENJALANI

Renungan.org - Renungan Harian 19 April 2020_ Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku
Renungan.org - Renungan Harian 19 April 2020_ Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku

Saat Teduh Kristen hari ini: April 2020

Bacaan Alkitab

“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”

Mazmur 119:105

Renungan

Ada yang mengatakan jika semua ayat di Alkitab di jumlah maka Mazmur 119:105 ini tepat berada di tengah-tengahnya. Kita tentu tak perlu menghitungnya sendiri. Namun hal ini sebenarnya ingin menjelaskan bahwa apa yang dikandung dalam ayat ini memang penting. Firman Tuhan sungguh menjadi pusat kehidupan kita. Mazmur 119:105 ini berbicara tentang fungsi Firman Tuhan bagi manusia, yang digambarkan sedang berjalan dalam kegelapan. Hidup di dunia ini memang laksana berjalan dalam kegelapan. Begitu banyak jalan yang dapat menyesatkan kita.

Maka tepatlah jika kita mengaminkan pernyataan pemazmur, Firman Tuhan menjadi pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan hidup kita. Artinya, dalam perjalanan hidup ini, kita dimampukan melihat jalan yang benar dan jalan yang salah, arah yang tepat dan arah yang menyesatkan.

Namun demikian, sekalipun jalan kita sudah diterangi, tetap saja kita sendiri yang harus menentukan jalan mana yang akan kita pilih. Kita sendiri yang harus menentukan apakah kita memilih jalan yang benar atau tidak. Sekalipun Firman Tuhan sudah memberi nasihat kepada kita tentang apa yang benar, baik dan tepat, namun pilihan mau tak mau tetap kitalah yang menentukan sendiri.

Sehubungan dengan ini kita melihat kecenderungan pada sebagian jemaat untuk memperlakukan Firman Tuhan sebagai resep untuk mengatasi persoalan secara mendetil. Sikap ini tentu tidaklah pas. Firman Tuhan lebih menyediakan prinsip mendasar yang perlu kita refleksikan dan aplikasikan sendiri. Di situlah sebenarnya kedewasaan seseorang untuk berpikir, merenung dan menghayati Firman Tuhan mutlak dituntut.

Selain itu, kesalahan yang kedua, ada pula sikap yang berusaha memakai Firman Tuhan untuk membenarkan dan mensahkan jalan yang dia pilih sendiri. Kalau ini terjadi, maka bahaya besar muncul, karena kita lantas hanya sekedar menjadikan Firman Tuhan sebagai alat untuk mendukung prinsip dan keyakinan kita pribadi, yang notabene belum tentu sepadan dengan kehendak Allah.

Bagaimana dengan sikap kita selama ini?

Percayalah, tak pernah satu malam pun berlalu, sekalipun saya begitu letih, di mana saya tidak membacara Firman Allah sebelum pergi tidur. – Douglas MacArthur