Renungan Harian – Tunduklah kepada Allah

Renungan harian - Tunduk kepada Allah dan Firman-Nya terlebih dahulu di atas segala sesuatu - 16 Februari - Renungan.org
Renungan harian - Tunduk kepada Allah dan Firman-Nya terlebih dahulu di atas segala sesuatu - 16 Februari - Renungan.org

Renungan Harian Kristen hari ini: 16 Februari 2020.

Bacaan Alkitab

Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?

Ibrani 12:9

Renungan

Pemberontakan atau ketidaktaatan kepada Allah dan Firman-Nya adalah dosa serius. Kita sesungguhnya sedang membahayakan dan menghancurkan diri kita sendiri ketika kita menolak untuk taat kepada Allah dan Firman-Nya. Lewat Alkitab, kita melihat bahwa Allah yang kudus dan benar, melawan orang yang sombong serta menghukum orang-orang yang tidak menaati-Nya dan Firman-Nya. Lucifer telah dikutuk (Yes. 14:12-15), begitu juga Adam dan Hawa (Kej.3). Ketika Musa tidak menaati Allah, Allah menganggapnya sebagai masalah besar. Allah memerintahkan Musa untuk berbicara kepada batu, tapi Musa malah memukul batu tersebut dua kali karena dia sedang marah kepada bangsa Israel yang bersungut-sungut dan memberontak. Dan oleh karena itu Musa tidak diizinkan untuk membawa umat Tuhan memasuki Tanah Perjanjian (Bil. 20:11-12). Tuhan juga menganggap serius ketika Raja Saul tidak menaati Tuhan dengan sepenuh hati sehingga Allah menolak dia, “…Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan… Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja” (1Sam. 15:22-23).

Tunduk kepada Allah dan Firman-Nya terlebih dahulu di atas segala sesuatu: Kita harus memiliki suatu hati yang tunduk kepada Allah dan Firman-Nya. Tidak ada cara lain untuk diberkati. Sebagai anak Allah yang kurang dewasa, kita biasanya percaya kepada kemampuan kita sendiri, dan kadang-kadang kita hanya melakukan apa yang kita sukai dan pergi ke mana yang kita kehendaki tanpa mempedulikan kehendak Allah dan Firman-Nya. Karena kasih-Nya kepada kita, Allah harus memangkas dan membersihkan kita hingga kita sepenuhnya bergantung kepada Tuhan Yesus dan menghasilkan buah yang baik, sebagaimana ranting bergantung pada pokok anggur. Allah harus menghajar dan membuat kita rendah hati lewat kegagalan, penderitaan, atau pencobaan, hingga kita tunduk dengan rendah hati kepada-Nya dan firman-Nya. “Karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya… bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?… Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.” (Ibr. 12:6, 9, 10). Kita harus terlebih dahulu dan terutama percaya kepada Allah kita yang mahakasih dan mahakuasa dengan sepenuh hati dan menundukkan diri kepada-Nya dan Firman-Nya, tanpa bersungut-sungut atau berkeluh kesah, bahkan ketika kita menghadapi masalah, kesulitan, atau pencobaan.

RENUNGKAN: Apakah saya sungguh-sungguh tunduk kepada Allah dan Firman-Nya di atas segala sesuatu?

DOAKAN: Oh Tuhan, saya berterima kasih Engkau menghajar saya demi kebaikan saya.