Renungan Harian – TERPERANGKAP

07 Juli 2020 Renungan Harian
07 Juli 2020 Renungan Harian

Renungan Harian Kristen hari ini: Juli 2020.

Renungan

Sebagian besar orang beranggapan bahwa hidup orang Kristen itu terbelenggu, tidak ada kebebasan. Mereka ingin hidup sesuka hati mereka tanpa ada larangan bahwa mereka tidak seharusnya berbuat sesuatu. Kebebasan, menurut mereka, adalah berbuat sesuka sendiri. Namun perbuatan demikian memang menampakkan kebebasan, tapi sebenarnya suatu kehilangan kebebasan.

Jika seseorang ingin berbuat serong dan lalu melakukannya, maka seringkali keinginan itu makin kuat saja. Umpama, sekali kita berbohong maka kedua kalinya akan lebih mudah. Keinginan atau nafsu sama seperti otot yang makin kuat bila terlatih. Kebiasaan yang buruk akan mengikat kita kuat-kuat sehingga makin sulit kita melepaskan diri. Kita seakan-akan diperbudak. Oleh karena itu, perbuatan sekehendak hati bisa memenjarakan kita.

Selain itu, perbuatan sesuka kita bisa membuat kita kehilangan kebebasan kita ialah bila perbuatan tersebut menyangkut orang lain di sekitar kita. Umpama, tidak setia terhadap isteri mengakibatkan derita pada diri sendiri dan keluarga. Juga, bila kita mencuri dan tertangkap, maka kita dipenjarakan dan keluarga ikut menderita.

Seorang yang bijak menyadari bahwa perbuatan sekehendak hati adalah sebuah perangkap, karena sering motivasinya salah. Perbuatan yang salah bukanlah kebebasan, tapi justu membatasinya.

Hati yang terbelenggu berserah kepada kehendak sendiri; hati yang bebas berserah kepada Dia yang memberi kebebasan.

Bacaan Alkitab

Orang fasik terperangkap dalam kejahatannya, dan terjerat dalam tali dosanya sendiri.

Amsal 5:22

PINTU KHUSUS

Mungkin Anda pernah membayangkan ayah Anda seorang pejabat tinggi, seorang menteri, atau bahkan seorang presiden? Meskipun orang lain sulit, bahkan sangat sulit berjumpa dengan ayah Anda, apakah sebagai anak, walau masih kecil sekalipun, Anda akan dipersulit untuk menemuinya? Tidak, bukan?

Nah, apa yang digambarkan oleh Paulus ini sangat jauh melampaui bayangan Anda. Allah yang berada di atas segala raja, presiden, perdana menteri, atau diktator dan penguasa manapun, telah menyediakan pintu khusus bagi kita untuk menjumpaiNya setiap saat. Kita berseru kepadaNya: “Yah!”, “Pah”, “Bapak”, Abba” (Roma 8:15) tanpa menemui kesulitan. Tidak ada penjaga atau sekretaris yang melarang kita. Tidak ada yang mengusir kita meskipun pakaian kita kotor dengan dosa. Mengapa? Karena pada pintu itu terdapat tanda darah Kristus. Semua dosa dihapuskan oleh darahNya sebelum kita berjumpa dengan Allah Bapa yang Mahakudus itu. Tanpa dibersihkan oleh darah Kristus kita akan mati karena pancaran sinar kekudusan Allah.

Yang penting bagi kita semua: “Jangan menunggu untuk datang kepadaNya. Terimalah Yesus Kristus sebagai Juruselamat”. Betapa “jauh” atau “kotor”nya kita oleh darah Kristus kita didekatkan dan dibersihkan, yaitu dilayakkan untuk menjadi anak-anak Allah Bapa. Kita kini telah menjadi anggota keluarga Allah (Ayat 19).

Marilah kita sebagai sesama warga orang-orang kudus dan anggota keluarga Allah kita menggalang persatuan dan mewujudkan kasihNya. Siapakah yang akan melanjutkan pekerjaan Allah Bapa dan Tuhan Yesus kalau bukan kita?

Bapa sorgawi, kami senantiasa takjub karena Engkau memperbolehkan kami datang kepadaMu di dalam Yesus Kristus. Kami sangat bersyukur atas apa yang telah Kau perbuat dalam Yesus. Jadikan kami anak-anakMu yang memancarkan kasihMu. Dalam Yesus Kristus. Amin

Bacaan Alkitab

Karena oleh Dia kita … beroleh jalan masuk kepada Bapa.

Efesus 2:18