Renungan Harian – Kerja Keras

18 Renungan Harian – Kerja Keras
18 Renungan Harian – Kerja Keras

Renungan Harian Kristen hari ini: 18 Juni 2020.

Renungan

Bezaleel adalah seorang arsitek dan sekaligus kepala mega proyek pembangunan Kemah Suci pada zaman pelayanan Musa. Sang arsitek ini jelas menghadapi kendala ketika berhadapan dengan bangsa Israel, mereka adalah mantan budak dan otomatis mempunyai mental budak.

Selain itu, pada waktu itu belum ada peralatan canggih, teknologi komputerisasi dan ilmu-ilmu seperti arsiktektur, kontruksi dan lain-lain.

Meskipun Tuhan Allah memberikan pengurapan kepada Bezaleel, namun ia harus bekerja keras, sehingga Kemah Suci itu bisa selesai. Tanpa bekerja keras, maka perlengkapan Kemah Suci dan struktur kemah yang sangat rumit dan melibatkan banyak pekerja sudah pasti tidak akan selesai.
Ratusan benda dengan ukuran yang berbeda-beda, bahan baku yang beraneka macam, semua dipadukannya dengan indah dan tepat. Dampak positifnya bangsa Israel bisa beribadah kepada Allah dengan lancar.

Firman Tuhan mengutuk dengan keras orang yang malas seperti tertulis dalam Amsal 6:9-11 “Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? “Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring” — maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.” Setiap orang percaya harus memiliki semangat (etos) kerja keras, kerinduan untuk belajar sesuatu, disipilin dan kreatif pada bidang-bidang apa saja. Orang percaya harus bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab? Bagaimana cara agar orang percaya tetap memiliki motivasi tingggi untuk dapat memiliki etos kerja keras?

  1. Memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan Yesus Kristus . Jika seseorang yang melakukan hal ini, maka ia akan masuk dalam ‘perangkap’ kejenuhan, frustasi, kelelahan dan lain sebagainya. Namun karena hubungan yang intim dengan Tuhan maka segala bentuk perangkap kejenuhan, frustasi dan lain sebagainya dapat diatasi.
  2. Menyadari bahwa dirinya bekerja untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Banyak orang kecewa dengan atasan, kantor, lembaga kerja atau pelayanan. Hal ini disebabkan oleh ketidak-pahamannya tentang rencana Tuhan di dalam hidupnya.
  3. Mengucap syukur karena Tuhan Yesus masih mempercayakan hal itu kepadanya. Selama anda masih pelayanan atau bekerja, itu adalah anugerah-Nya. Ketika pameran bursa kerja digelar di Jakarta beberapa waktu lalu, secara serentak ribuan orang mendaftarkan diri untuk mendapatkan pekerjaan. Hal itu menandakan betapa masih sempitnya lowongan pekerjaan di Indonesia. Oleh sebab itu, jika anda masih bekerja saat ini walaupun pekerjaan itu terasa tidak menyenangkan, tetaplah bersyukur dan buatlah komitmen untuk melakukan pekerjaan itu dengang taat.

Jika kita menerapkan langkah-langkah diatas, Tuhan pasti memberkati kita semua. Saat ini, sudahkah kita mempunyai etos kerja keras dan berkarya dalam pekerjaan dimana kita ditempatkan?

1. Bagaimana etos kerja saudara di tempat dimana saudara bekerja atau mengabdi?
2. Seberapa sering saudara tidak taat dan disiplin dalam bekerja atau melayani?
3. Maukah saudara berkomitmen untuk meningkatkan etos kerja?

Bacaan Renungan

Lihat, telah Kutunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda, dan telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan.

Keluaran 31:2-3