Renungan Harian – HATI YANG MEMUJI TUHAN

Renungan harian - Aku hendak memuliakan TUHAN selama aku hidup dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada. Mazmur 1462 - 21 Februari - Renungan.org
Renungan harian - Aku hendak memuliakan TUHAN selama aku hidup dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada. Mazmur 1462 - 21 Februari - Renungan.org

Renungan Harian Kristen hari ini: 21 Februari 2020.

Bacaan Alkitab

Aku hendak memuliakan TUHAN selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.

Mazmur 146:2

Renungan

Tujuan Roh Kudus adalah mempermuliakan Allah Bapa dan Allah Anak. Jadi ketika kita dipenuhi Roh Kudus, kita akan benar-benar mempermuliakan Allah dan memuji Tuhan dengan segenap hati, “… penuh dengan Roh, dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.” (Ef. 5:18-19). “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.” (Kol. 3:16). Apakah kita ada sungguh-sungguh melakukannya?

Banyak orang bisa berkata, “Tuhan, Tuhan” atau menyanyikan pujian bagi Tuhan Yesus dengan mulut mereka, tetapi hati mereka jauh dari-Nya, dan mereka tidak sungguh-sungguh menundukkan diri kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan mereka pribadi. “Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?” (Luk. 6:46). Mengapa? Sebab hati mereka tidaklah sungguh-sungguh dikendalikan Roh Kudus, “…tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: “Terkutuklah Yesus!” dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: “Yesus adalah Tuhan”, selain oleh Roh Kudus” (1Kor. 12:3). Hanya Roh Kudus yang bisa memberi kita kuasa untuk mengakui dan memuji Tuhan dengan tulus dengan hati yang tunduk.

Tuhan Yesus Kristus memuji Bapa-Nya dengan ucapan syukur (Mat.11:25-26; Luk. 10:21). Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya menyanyikan lagu pujian setelah ambil bagian dalam Perjamuan Kudus (Mat. 26:30; Mrk. 14:26). Simeon dipenuhi Roh Kudus dan memuji Tuhan (Luk. 2:25-32). Para rasul dan murid dipenuhi Roh Kudus dan mereka berkata-kata “tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah” (Kis. 2:11). Apakah kita sungguh-sungguh menyanyikan pujian dari dalam hati kita bagi Tuhan, bukan hanya pada saat keadaan yang baik, tetapi juga saat keadaan yang tidak baik? Ayub masih memuji Tuhan dalam pencobaan-pencobaan yang dia hadapi (Ayb. 1:20-21). Paulus dan Silas yang di dalam penjara masih “berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah” (Kis. 16:25). Apakah kita bisa berkata dengan sungguh-sungguh seperti pemazmur, “Aku hendak memuliakan TUHAN selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada” (Mzm. 146:2).

RENUNGKAN: Apakah saya selalu memuji Tuhan dengan sungguh-sungguh dalam segala situasi?

DOAKAN: Oh Tuhan, tolonglah saya untuk selalu memuji Engkau dan kasih karunia-Mu.