Bersabar sedikit lebih lama menunggu janji Allah

Bersabar sedikit lebih lama menunggu janji Allah
Bersabar sedikit lebih lama menunggu janji Allah

Kurang sabar sering mendatangkan masalah. Kurang sabar juga dapat merusak semua rencana yang baik. Banyak rencana gagal karena orang yang bersangkutan tidak sabar menunggu sampai penggenapan rencana tersebut.

Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

1 Petrus 5:8

Orang sering tidak suka disuruh menunggu. Di persimpangan jalan saat ini terdapat banyak lampu pengatur lalu lintas yang memiliki jumlah detik untuk lampu merah maupun untuk lampu hijau. Jumlah detik itu ada yang sangat cepat 15 detik namun ada yang dianggap sangat lama karena mencapai 150 detik. Namun kalau diingat bahwa 150 detik itu kelihatannya besar jumlahnya tetapi sebenarnya hanya 2,5 menit. Menunggu 2,5 menit di lampu merah bagi sebagian besar orang terasa sangat lama, sehingga membuat mereka menjadi tidak sabar dan sering menjadi marah.

Ketika kita masih kecil kita memiliki cita-cita untuk menjadi sesuatu. Namun dengan berjalannya waktu, karena berbagai alasan banyak dari cita-cita kita terlupakan. Salah satu sebabnya adalah karena tidak sabar menunggu, tidak sabar dan tekun meniti cita-cita tersebut, mudah putus asa, ingin menggapai atau merengut apa yang ada di depannya secepatnya dan mengorbankan tujuan besar yang dicita-citakan. Banyak dari kita ingin cita-cita, atau rencana mereka terjadi lebih cepat dari waktunya. Karena tidak mampu bersabar, kita akhirnya menyerah.

Dalam kehidupan sehari-hari kita menemukan pepatah yang mengatakan:

Buah yang terlalu cepat dipetik sebelum waktunya masak akan menjadi buah yang masam. Anggur yang kurang dipendam akan menjadi anggur yang kurang bermutu.


Dalam Alkitab, Tuhan berkata kepada Abraham bahwa Sara, isterinya, akan memiliki seorang putra dari kandungannya sendiri. Tuhan berjanji bahwa Abraham akan memiliki keturunan yang seperti bintang di langit atau pasir di tepi pantai banyaknya. Namun Sarah tidak mampu menanti sampai waktu itu digenapi, ia membuat keputusan sendiri dengan mengambil pembantunya, Hagar, dan memberikannya kepada suaminya sehingga melahirkan Ismail. Sarah mengira dia telah mempercepat janji Tuhan, dia bertindak seakan-akan Tuhan tidak mampu bertindak sehingga membutuhkan bantuannya.

Apa yang terjadi adalah krisis dalam rumah tangganya. Sara kemudian memanen buah dari apa yang ditaburnya yaitu penghinaan dan pelecehan oleh Hagar kepadanya. Puncaknya krisis dalam rumah tangganya terjadi ketika Abraham harus mengusir Hagar dan Ismail pergi meninggalkan mereka.

Hanya orang yang mau bersabarakan menerima mahkota kemenangan mereka
Hanya orang yang mau bersabarakan menerima mahkota kemenangan mereka

Selain Sara, kita juga menjumpai banyak contoh dalam Alkitab mengenai ketidaksabaran dalam menunggu penggenapan janji Allah. Sebagai contoh,kisah perjalanan orang Israel dari Mesir ke tanah Kanaan. Karena ketidaksabaran terhadap janji Tuhan, mengakibatkan satu generasi bangsa Israel yang keluar dari Mesir harus terkapar mati di padang gurun. Hal yang sama terjadi juga dengan Saul, raja pertama bangsa Israel. Saul dipilih oleh Tuhan untuk menjadi raja pertama bangsa Israel ketika ia masih tidak ada apa-apanya. Tuhan berjanji akan memberkati dia dan mahkota itu untuk anak cucunya jika ia mau berjalan menurut jalan-jalan Tuhan. Namun Saul kemudian menjadi sombong sesudah menjadi raja. Ia lebih mementingkan citra dirinya dari pada menghargai Tuhan.

Pada suatu kesempatan ketika ia harus berperang dengan bangsa lain, Samuel memintanya untuk menunggu dia datang untuk melakukan persembahan korban bakaran kepada Tuhan. Saul tidak sabar menunggu Samuel datang dan kemudian melakukan persembahan sendiri yang hanya boleh dilakukan oleh hamba Tuhan. Saul akhirnya terbuang dari hadapan Tuhan, dan Samuel juga kemudian tidak ingin bertemu dengan dia sampai matinya.

Ketidaksabaran, terutama saat berada dalam suatu penantian, suatu masalah, sering berakibat fatal. Banyak orang gagal karena kurang sabar menanti, kurang sabar bertahan dalam pencobaan, kurang sabar menunggu janji Tuhan digenapi. Mereka berdoa memohon campur tangan Tuhan, meminta berkat Tuhan, namun mereka tidak sabar menanti penggenapan dari doa-doa mereka. Mereka ingin semuanya serba instant, menurut keinginan mereka dan untuk memuaskan nafsu serakah mereka.

Banyak orang tidak menyadari sudah seberapa dekat mereka dari penggenapan janji Tuhan kepada mereka saat mereka memutuskan untuk berhenti menunggu. Akibatnya mereka merusak janji Tuhan dan kehilangan hadiah kemenangan yang disiapkan Tuhan kepada mereka. Musuh kita adalah Setan. Musuh kita tahu dengan persis bahwa kalau kita mampu bertahan, kita akan menerima mahkota kemenangan kita. Oleh karena itu semakin dekat kita dengan mahkota kemenangan kita, semakin keras dan gencar musuh kita menyerang kita.

Semakin dekat kita dengan garis akhir, semakin kuat pergumulan yang harus kita hadapi, karena musuh kita tidak pernah membiarkan kita meraih kemenangan. Rintangan menjadi semakin keras disaat kemenangan itu sudah di depan mata. Karena itu bersabarlah sedikit lebih lama karena anda tidak tahu sudah seberapa dekat anda pada kemenangan yang dijanjikan Tuhan kepada anda, kepada penggenapan doa anda. Hanya orang-orang yang mau bersabar, mau bertahan, akan menerima mahkota kemenangan mereka.

Ingatlah bahwa Tuhan, Allah yang kita sembah adalah Dia yang Setia. Dia tidak pernah gagal memenuhi kebutuhan kita, tidak pernah gagal memenuhi janjiNya kepada kita. Hal yang kita lakukan hanyalah terus bersabar, terus bersandar kepadaNya, terus percaya kepadaNya, terus memohon kepadaNya. Tuhan bersedia memberi kekuatan bagi kita untuk terus bertahan dalam penantian kita. Mintalah hal itu kepada Tuhan agar kita tidak terperosok dalam pencobaan dan mengorbankan hadiah yang dijanjikan Tuhan kepada kita.

Jangan pernah menyerah pada rintangan yang anda hadapi. Jangan pernah gagal untuk bersabar. Bersabar adalah satu-satunya senjata kita dalam menghadapi pencobaan, dalam menghadapi rintangan untuk mencapi garis finish perlombaan iman kita dan pada akhirnya menerima tropy kemenangan.

Semua orang yang mencapai garis finish selalu akan menerima mahkota kemenangan. Dalam Tuhan tidak pernah ada juara kedua, yang ada hanyalah juara satu. Oleh karena itu jangan terjebak oleh tipu muslihat Iblis yang berjalan keliling mengaum seperti Singa untuk menelan orang-orang yang menyerah untuk ditelannya. Tuhan menolong anda semua.